Eksistensi Pelayanan Inseminasi Buatan yang notabene adalah urat nadi dari peningkatan populasi ternak besar (sapi dan kerbau) di Kabupaten Padang Pariaman, karena pada kenyataannya dilapangan sebanyak 80% kelahiran anak sapi dan kerbau dihasilkan dari proses Bioteknologi Inseminasi Buatan.
Pelayanan Bioteknologi Inseminasi Buatan oleh petugas Inseminasi Buatan yang merupakan petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman merupakan ujung tombak dalam peningkatan perekonomian masyarakat melalui sektor peternakan.
Adapun hasil dan manfaat dari pelayanan inseminasi buatan ini yaitu :
- Peningkatan jumlah populasi ternak besar (sapi dan kerbau)
- Peningkatan mutu genetik ternak besar (sapi dan kerbau)
- Peningkatan jumlah pendapatan masyarakat peternak kita
Untuk itu, Dinas Peternakan dan kesehatan hewan melalui pelayanan Inseminasi Buatan berperan sangat penting dalam hal urusan utama pemerintahan, yaitu dari peningkatan pendapatan masyarakat.
Sepanjang tahun 2023 pelayanan Inseminasi Buatan sebanyak 11.150 pelayanan, telah menghasilkan kelahiran 9.050 ekor kelahiran anak. “Disini dapat dijabarkan bahwa dari 9.050 ekor kelahiran anak sapi dan kerbau dengan kualitas anak yang unggul dapat meningkatkan nilai jual anak sapi atau kerbau tersebut hingga 75%, semisalnya anak sapi atau kerbau kelahiran hasil dari kawin alam yang pada umumnya hanya 10 juta hingga 12 juta, sedangkan anak sapi atau kerbau hasil Inseminasi Buatan dapat dihargai 17 juta hingga 20 juta bahkan lebih, sehingga dapat dikalkulasikan perkiraan pendapatan masyarakat 9.050 ekor dikalikan 5 juta yaitu 42,25 milyar/tahun” (Abd Rahman, 14/03/24).
Harapannya, kedepannya petugas pelayanan Inseminasi Buatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat perhatian pemerintah terutama dalam hal sarana prasarana, karena peningkatan sektor pangan asal hewani tak luput dari pentingnya Bioteknoogi Inseminasi Buatan ini.