Disnakkeswan - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Padang Pariaman dalam kurun waktu 12 jam mengakibatkan sejumlah titik terendam banjir. Dari laporan petugas Inseminasi Buatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dilapangan Rama Eka Putra, setidaknya terdapat dibeberapa titik yang terendam banjir dengan variasi volume air yang berbeda, mulai dari 15 centimeter hingga mencapai 1,5 meter di pinggiran sepanjang sungai Korong Medan baiak, Nagari Padang Bintungan,Kecamatan Nan Sabaris.
Tak hanya merendam sejumlah kawasan di Kabupaten padangPariaman, banjir yang terjadi ternyata juga membuat dua ekor sapi yang sedang bun ting empat bulan dan enam bulan milik warga Korong Medan baiak, Nagari Padang Bintungan,Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman mati.
Dari informasi yang didapatkan, kedua ekor sapi potong yang mati tersebut, milik Del. “Saat kejadian, di senja hari sapi sudah dipindahkan dari tempat pinggir sungai ke tempat yang lebih tinggi disamping rumahnya yang dirasa aman dan tidak pernah air sampai naik ke tempat tersebut, namun banjir kali ini airnya naik hampir setinggi dada orang dewasa” total ada 3 ekor sapi lain di kandang sapi yang juga ikut tenggelam. Namun, hanya dua yang mati dan sisanya berhasil diselamatkan ujar warga setempat, Del (45), Jumat (8/3/2024).
Wanita yang juga tinggal tak jauh dari kandang sapi kolektif warga itu menyebutkan bahwa hujan mulai deras sejak pukul 16.00 WIB tadi.
Akibatnya, kawasan yang memang berada dekat dengan aliran sungai tersebut, terkena imbas air sungai yang meluap hingga menenggelamkan kandang sapi dan sejumlah rumah warga.
"Saat ke sana, sapinya pada teriak-teriak minta tolong kalau dia manusia. Banjir hari ini yang paling parah. Sejumlah rumah di Korong sini juga banyak yang kena. Tingginya seperut orang dewasa," ungkapnya.
Perlu diketahui, kandang sapi kolektif milik warga setempat itu adalah lokasi sapi pengembangan pembiakan untuk sebagai tabungan warga.
Sementara itu, pemilik sapi bernama Del menuturkan bahwa dirinya kini merugi hingga Rp50 juta akibat banjir ini.
Itu belum lagi menghitung kerugian di rumahnya yang ikut tergenang banjir hampir setinggi dada orang dewasa.
"Kandang saya di belakang rumah. Airnya meluap dan ikut masuk ke rumah, parah. Tapi ya gimana lagi, mungkin sedang dikasih musibah," tuturnya.
Diakuinya, banjir kali ini memang yang terparah.
Dilaporkan oleh Petugas IB Kecamatan Nan Sabaris,Rama Eka Putra, S.Pt