Petugas Inseminasi Buatan Kabupaten Padang Pariaman Berjumlah 31 orang yang tersebar di 17 kecamatan se-Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini disahkan melalui keputusan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang selaluidierbaruisetiaptahunnya. Melihat topografi dan wilayah Kabupaten Padang Pariaman dan persebaran ternak sapi dan kerbau masyarakat untuk adanya pembagian wilayah pelayanan Inseminasi buatan sesuai dengan pemantauan data statistik penyebaran ternak tersebut maupun data yang di peroleh langsung melalui petugas Inseminasi Buatan.
Dokumentasi kali ini merupakan pelayanan dari petugas Inseminasi Buatan yaitu Edi Sutiono yang merupakan petugas Inseminasi yang melayani pasien (ternak) untuk di inseminasi pada malam hari bahkan hingga subuh.
Manfaat Inseminasi Buatan pada Hewan yaitu untuk Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan. Dapat mengatur jarak kelahiran antar ternak dengan baik. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding), Mencegah penularan atau penyebaran penyakit kelamin. Inseminasi buatan menghasilkan bibit ternak sapi yang unggul dengan bobot karkas yang lebih tinggi dari pada kawin alam.
Menurut pengamatan Populasi dan performans ternak sapi unggulan di Kabupaten Padang Pariaman masih tergolong rendah (masih banyaknya sapi yang terlahir kerdil, masih rendahnya angka kelahiran sapi. Hal ini disebabkan karena inbreeding (kawin sedarah) saat sistem pemeliharaan ekstensive (dibiarkan lepas dilahan penggembalaan masyarakat). Masih banyaknya masyarakat peternak sapi belum mengenal Inseminasi buatan pada sapi, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ilmu mengamati ternak sapi yang akan kawin (siklus birahi), sehingga tidak dapat termanajemen dengan baik waktu siklus perkawinannya, kawin dengan sedarahnya (inbreeding).
Rendahnya karkas sapi lokal yang dipelihara masyarakat sangat tumpang tindih dengan tingginya permintaan daging sapi di Kabupaten Padang Pariaman terutama menjelang hari besar besar Agama Islam melahirkan permasalahan dan peluang ekonomi tersendiri bagi penduduk Kabupaten Padang pariaman. Tingginya permintaan / kebutuhan daging tersebut tidak di iringi dengan penambahan jumlah populasi yang memadai setiap tahunnya serta perbaikan genetik sapi menjadi sapi unggulan Padang Pariaman. Sehingga terkadang untuk mengatasi permasalahan tersebut terkadang didatangkan sapi dari luar daerah dan tidak sesuai nya antara Supply dan Demand daging tersebut membuat harga eceran daging menjadi tinggi terutama menjelang hari besar keagamaan islam.
Untuk itu Dinas peternakan & kesehatan hewan kabupaten padang pariaman berinisiatif melakukan inovasi untuk mengatasi permasalahan ini.Adapun Inovasi yang mensinkronisasikan tupoksi pekerjaannya dengan pelayanan Inseminasi Buatan pada ternak masyarakat.